Perancangan Jaringan Nirkabel


hae kawan...
 Image result for jaringan nirkable
Kali ini saya akan sdikit berbagi mengenai  Perancangan Jaringan nirkabel. Sebelumnya apa itu jaringan nirkable? Jaringan nirkabel (Inggris: wireless network) adalah bidang disiplin yang berkaitan dengan komunikasi antar sistem komputer tanpa menggunakan kabel. Jaringan nirkabel ini sering dipakai untuk jaringan komputer baik pada jarak yang dekat (beberapa meter, memakai alat/pemancar bluetooth) maupun pada jarak jauh (lewat satelit). Bidang ini erat hubungannya dengan bidang telekomunikasi, teknologi informasi, dan teknik komputer. Jenis jaringan yang populer dalam kategori jaringan nirkabel ini meliputi: Jaringan kawasan lokal nirkabel (wireless LAN/WLAN), dan Wi-Fi.
Berikut yang harus diperhatikan saat melakukan perancangan jaringan nirkabel
1. Identifikasi kegiatan survey (koordinat, zona, channel, noise)

Survey lokasi
  • Tentukan koordinat letak kedudukan station, jarak udara terhadap BTS dengan GPS danKompas pada peta
  • Perhatikan dan tanda titik potensial penghalang(obstructure) sepanjang path
  • Hitung SOM, path dan accessories loss, EIRP, Freznal zone, ketinggian antena
  • Perhatikan posisi terhadap station lain, kemudian potensi hidden station, over shoot, dan test noise serta interferensi
  • Tentukanposisi ideal Tower, elevasi, panjang kabel dan alternative seandainya ada kesulitan dalam instalasi
  • Rencanakan sejumlah alternative metode instalasi

2. Kapasitas jaringan nirkabel
3. Topologi jaringan nirkabel

Berikut jenis topologi yang digunakan pada jaringan wireless:
  • Independent Basic Service Set (IBSS)
 AdHoc sering disebut Independent Basic Service Set (IBSS).Jaringan AdHoc terbentuk bila antara client wireless yang dilengkapi dengan wireless LAN Card saling terhubung satu sama lain secara langsung. Pada jaringan ini tidak memerlukan perantara seperti access point atau perangkat lainnya.TopologiAdhoc ini memiliki beberapa kelemahan.Jika client yang terhubung semakin banyak, maka proses transmisi data akan semakin lambat. Kelemahan lainnya, karena tidak adanya access point yang dijadikan consentrator pada topologi ini, menyebabkan tidak adanya perangkat yang bias mengatur wireless client yang tekoneksi. Collusion atau tabrakan pun sangat mungkin terjadi.
  • Basic Service Set
Koneksi antar wireless client pada topologi ini diperantarai oleh sebuah perangkat access point. Setiap wireless client yang ingin terhubng dengan client lainnya harus terhububung dulu dengan access point yang digunakan.
  • Extended Service Set
Pada topologi ESS terdapat lebih dari satu access point yang digunakan. Tujuannya adalah untuk menjangkau area yang lebih jauh lagi. Jadi, bias dikatakan topologi ESS ini merupakan gabungan atau kumpulan dari topologi BSS.
Pada topologi BSS atau ESS, kita bias memadukannya dengan jaringan kabel.Koneksi ini biasa disebut infrastruktur, dimana wireless client dapat terhubng dan berkomunikasi dengan client lain pada jaringan kabel.
Paduan BSS dan ESS

4. Mengidentifikasi interkoneksi perangkat jaringan

5. Kondisi channel
Channel dapat diibaratkan seperti sebuah jalan. Peralatan wireless yang mendukung standar protocol 802.11a/b/g yang menggunakan frekwensi 2, 4 GHz mempunyai jumlah 14 channel. Pemasangan Access Point dengan menggunakan frekwensi 2, 4 GHz lebih dari satu dalam satu ruangan atau area, harus memperhatikan channel agar tidak terjadi interferensi antar access point yang nanti dapat mengakibatkan kerusakan data.

6. Interferensi
Beberapas umber noise:
  • Natural noise, adalah noise dari atmosfer dangalaksi
  • Manmade noise, adalah sinyal RF yang diambil oleh antena. Termasuk microwave oven, telepon cordless, dan indoor WiFi
  • Receiver noise, adalah noise yang dihasilkan oleh rangkaian internal penerima
  • Interferensi dari jaringan lain, adalah interferensi yang disebabkan oleh jaringan wireless lain yang bekerja pada band yang sama.
  • Interferensi dari jaringan sendiri, adalah terjadi jika kita menggunakan frekwensi yang sama lebih dari satu kali, menggunakan channel yang tidak mempunyai cukup jarak /spasi antar channelnya, atau menggunakan urusan frekwensi hopping yang tidak benar.
  • Interferensi dari sinyal out of band, adalah disebabkan oleh sinyal yang kuat di luarfrekwensi band yang kita gunakan, misalnya pemancar FM, AM, atau TV, pager, radio CB.
Strategi untuk menanggulangi interferensi
Gunakan antenna sectoral atau antenna pengarah / narrow band dengan penguatan tinggi. Biasanya sangat efektif untuk mengurangi interferensi terutama di daerah yang spectrum-nya sangat padat sekali.
  • Gunakan jalur-jalur yang pendek, jangan berusaha membangun sambungan jarak jauh.
  • Pilih frekuensi yang tidak banyak digunakan oleh stasiun lain.
  • Ubah / ganti polarisasi antena.
  • Atur azimuth antenna.
  • Ubah lokasi peralatan.

 cukup sekian .
Semoga bermanfaat..

Komentar

Postingan Populer